Hari ini tepatnya tanggal 22 desember 2011, 5 bulan aku sendiri tanpa lagi ditemani oleh ibuku tercinta.
Baru kali ini rasanya aku rindu sekali dengan ibuku, jauh dari rumah , jauh dari pangkuan ibu tercinta
bogor- sukabumi bagaikan indonesia dan rusia saja jaraknya. ku ingat pesan ibuku, saat itu ketika ku hendak pergi untuk hijrah menuntut ilmu ibuku berpesan :
"Hidup di sana yang prihatin ya? kamu itu jauh dari keluarga, jangan lupa sholat dan ngaji, doakan keluargamu di sini, jangan boros-boros, ditabung buat pegangan” (pesan ibu sebelum prantauanku ke Bogor) "
Sebelumnya ,Sebelum aku memutskan untuk kuliah dan menetap di kota bogor, ibu lah orang yang paling berat melepasku, berat sekali. Namun aku meyakinkan pada ibu kalau aku nggak akan macem-macem seperti yang Ibu pikirkan, dan aku memastikan bahwa aku akan baik-baik saja, Dari situ, ibu melepasku walaupun berat. Waktu itu seharian di pejalanan dari Sukabumi ke Bogor, mataku sembab, banyak air mata yang keluar. baca selengkapnya>>
Aku ingat pada hari minggu pagi kemarin, saya telepon ibu. Saya bercerita kalau keadaan waktu itu benar-benar kurang fit, saya sering batuk-batuk dan badan saya agak pusing. Lantas seperti biasa ibu selalu menasehati aku untuk makan teratur dan menyarankan aku ke dokter. Aku pun mengiyakan dan berjanji setelah jam 8 aku akan ke dokter.
Setelah jam 8, tiba-tiba handphone aku berdering, pada layar handphone saya terbaca ‘Ibu’, batinku berkata, “ini ada apa kok ibu telepon?” pas aku angkat ibu hanya menanyakan apakah aku sudah ke dokter? bagaimana? sakit apa? Jujur waktu itu aku nggak sempat ke dokter (karena aku nggak tau dokter di sekitar tempatku ni berada di mana) tapi aku terpaksa berbohong agar ibu nggak khawatir.
kebetulan hari ini ulang tahunku yang bertepatan dengan hari ibu, tepatnya 22 Desember 2011,! Aku selalu menangis ketika setiap pagi aku membuka ponsel milikku, karna setiap kali aku berulang tahun Ibu-ku lah orang yang pertama kali memberi ucapan selamat dan nasihat kepadaku yang tertulis diponselku. ingin sekali aku abadikan tahun demi tahun nasihat itu, mungkin jika dikumpulkan akan menjadi sebuah Novel yang amat spektakuler.
Aku jadi ingat perkataan ibu padaku suatu hari,
Walaupun ibuku sering bercanda, bagiku itu adalah candaan terindah yang pernah kumiliki .“Bagaimanapun keadaanmu, Nak! Seberapapun kamu sukses, ataupun sejelek apapun keadaanmu, kamu tetap anak ibu,”
Ibuku...!! Ibuku nggak pernah mempermasalahan kalau aku suka Maen Game, ibuku nggak pernah mempermasalahkan koleksi DVD Power Rangersku yang lebih banyak dari punya ponakan, ibuku nggak pernah mempermasalahkan poster-postrer di kamar, ibu nggak pernah mempermasalahkan kalau tiap hari musik dugem aku setel begitu keras, ibu nggak pernah mempermasalahkan fisikku, sifatku, tabiatku, kejelekanku, ibu ku adalah ibu ku, yang selalu bangga dan menyayangiku, bagaimanapun keadaannya.
“Allah, izinkan lah aku bahagiakan dia, meski dia tlah jauh, biarkan lah aku, beraarti untuk dirinya, Oh Ibu…
terharuu..
BalasHapusbaru baca nu..
BalasHapussumpah, kalau soal merangkai kata2 ibnulah yang no. 1.
adil
thankyuu my friend's
Hapushahahaa.. bisa ajah....
i miss u diL,, kapan main lagi..?? aku rindu memperebutkan bangku lagi hehehe.. ^^
i love my mom . .
BalasHapusceritane mpe bwat qu mnitihkan air mata . .
BalasHapusslam knal bung, blog ne top
nice.. o ini toh..
BalasHapuskeren..